Penelitian ini mengkaji krisis air yang terjadi di dukuh Dungus yang merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Ponorogo dengan pendekatan teori Gillin and Gillin. Krisis air mulai terjadi sejak tahun 2018. Padahal sebelumnya dusun ini tidak pernah mengalami krisis air. Masyarakat berupaya untuk memenuhi kebutuhan airnya dengan cara harus turun ke ranah publik untuk bisa mendapatkan air bersih. Diantaranya adalah mengambil air bantuan pemerintah, mengambil air dari sumur tua dan mengambil air dari sumber yang ada di tengah hutan. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih ini seringkali masyarakat bertindak anarkis untuk bisa mendapatkan air. Dari tindakan tersebut nantinya akan memicu reaksi dari pihak lain. Reaksi dari pihak lain inilah yang menjadi sorotan dalam interaksi sosial yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori interaksi sosial dari Gillin & Gillin. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya interaksi sosial pada masyarakat dukuh Dungus akibat dari upaya memenuhi kebutuhan air mereka. Bentuk asosiatif dapat dilihat ketika masyarakat berusaha mendapatkan air dari PDAM atau sumur, bekerjasama untuk mendapatkan donatur air bersih. Sedangkan bentuk disosiatif terjadi ketika masyarakat bersaing untuk mendapatkan air bantuan atau PDAM, konflik berebut air, dan kisruh pemberian bantuan krisis air.