Biochar adalah padatan kaya karbon yang dihasilkan dari pirolisis biomassa seperti kayu,
serasah, pupuk kandang, dan limbah lainnya di bawah suhu tinggi dan kondisi oksigen rendah
yang digunakan untuk aplikasi pertanian sebagai bahan pembenah tanah. Tulisan ini mereview
pemanfaatan dan aplikasi praktis biochar. Aplikasi biochar ke dalam tanah dapat memperbaiki
sifat fisika, kimia, dan biologi tanah yaitu dapat meningkatkan porositas, kapasitas memegang
air, agregasi tanah, meningkatkan pH, kapasitas tukar kation, karbon organik tanah, retensi dan
ketersediaan hara, dan meningkatkan kehidupan mikroba, meso dan makro fauna tanah. Selain
sebagai pembenah tanah, biochar memiliki fungsi pada issu pemanasan global, perubahan
iklim, dan lingkungan yaitu berperan pada sekuestrasi dan stabilisasi karbon, emisi gas rumah
kaca, dan remidiasi polutan tanah. Apabila biochar yang diaplikasikan secara tepat yaitu
menggunakan bahan, metode pembuatan, dosis, cara aplikasi, dan tempat yang tepat maka akan
berpengaruh meningkatkan performa agronomi dan hasil tanaman. Hasil panen yang turun
sebagian besar terjadi di daerah beriklim sedang karena biochar secara signifikan
meningkatkan pH tanah yang menyebabkan efek seperti pengapuran yang mengakibatkan
immobilisasi nutrien seperti Mg, Fe, B, dan P. Agar pengaruh positif dalam meningkatkan
pertumbuhan dan hasil segera terlihat maka aplikasi biochar perlu dicampur atau diaplikasikan
bersamaan dengan bahan pupuk seperti pupuk kimia, pupuk hayati, kompos, pupuk kandang.
Upaya lain adalah dengan pengayaan biochar dengan bahan-bahan tersebut sehingga biochar
dikategorikan sebagai pupuk berbasis biochar sehingga memiliki harga jual yang lebih tinggi.