Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan faktor penyebab kelangkaan air bersih, dan upaya masyarakat Kota Cirebon untuk menanggulangi masalah air bersih pada masa kolonial Belanda. Penelitian menggunakan pendekatan sosiologi lingkungan, terutama untuk membuktikan teori Homer-Dixon mengenai konflik akibat kelangkaan sumber daya alam. Metode yang digunakan ialah metode sejarah dengan empat tahap yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab krisis air bersih di Cirebon diakibatkan perubahan pola pembangunan kota dan perilaku masyarakat kota yang membuang sampah sembarangan ke lingkungan sekitar. Akibatnya terjadi krisis air bersih yang berlangsung dari abad ke-19 sampai abad ke-20. Berdasarkan temuan didapatkan kenyataan bahwa terjadi konflik perebutan air bersih antara pemerintah, tukang air, dan masyarakat. Air bersih tidak hanya langka karena faktor alamiah melainkan juga karena dikuasai oleh pemerintah kolonial. Meskipun demikian, krisis air bersih tidak menyebabkan migrasi besar-besaran keluar dari Cirebon.