Membangun jejaring bambu yang terbentang ke seluruh pulau
Bambu sebagai Terbaik
Yayasan kami terus bekerja dengan lembaga-lembaga penelitian terkemuka global, seperti Universitas Hamburg, Institut Teknologi Bandung, Akademi Kehutanan Cina, Pusat Penelitian Pembangunan Internasional, Organisasi Bambu dan Rotan Internasional (INBAR), dan Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR).
Kedepannya, kami berencana untuk memperluas jaringan mitra dan menjembatani kesenjangan antar negara yang berbeda, memungkinkan bambu dan ekonomi restorasinya bermanfaat bagi lebih banyak orang di seluruh dunia.
Organisasi ini digerakkan oleh empat objektif utama:

Memberdayakan masyarakat pedesaan

Merestorasi lahan yang terdegradasi

Mengelola dan melindungi ekosistem hutan tropis

Mengkatalis solusi iklim berbasis lanskap
Mengapa Bambu: material berkelanjutan masa depan
Tanaman bambu sederhana dapat menciptakan dampak positif yang besar di berbagai daerah. Tujuan kami adalah untuk menginformasikan dan meningkatkan kesadaran mengenai “Bambu, Manusia, dan Lingkungan”, dan menyediakan alat dan informasinya.

Sumber Daya Berkelanjutan
Saat dikelola dengan baik, bambu dapat dipanen terus menerus, tanpa butuh ditanami kembali. Siklus penuh dari bambu yang dipanen secara berkelanjutan dicapai dalam waktu empat tahun saja, dibandingkan 10-20 tahun kayu lunak kebanyakan.

Menyelamatkan Hutan Hujan
Dengan peningkatan 10-30% biomassa, dibandingkan dengan 2-5% untuk pohon biasa, bambu menghasilkan bahan mentah yang lebih besar. Satu rumpun bambu memproduksi hingga 200 tiang dalam 5 tahun, membuatnya menjadi alternatif berkelanjutan dari kayu.

Serbaguna
Mulai dari panel dinding hingga briket untuk bahan bakar, dari ekstrak daun yang dapat dimakan hingga furnitur alami; sebagai sebuah produk, bambu memiliki banyak sekali kegunaan. Bambu telah digunakan pada makanan, tekstil, energi, serta konstruksi dan industri kayu.

Pengendalian Erosi
Bambu menyeimbangkan lereng, mencegah longsor dan banjir. Sistem akarnya yang seperti jaring menciptakan mekanisme yang efektif untuk perlindungan daerah aliran sungai, memperkuat tanah di sepanjang tepian sungai yang rapuh, area yang gundul, dan di tempat rawan gempa bumi dan tanah longsor.

Melindungi Udara yang Kita Hirup
Bambu melepaskan 35% oksigen lebih banyak daripada pohon yang biasanya. Pada tingkat lanskap, penanaman bambu menghasilkan 50 ton CO2 yang terserap setiap hektar per tahunnya.

Menyimpan Air
Untuk wilayah yang kekurangan air, reforestasi bambu memberikan berkah – satu rumpun bambu menyimpang 5000 liter air pada bunga tanah, setara dengan 35 juta liter air yang terserap setiap tahunnya di setiap Desa Bambu.

Pangan
Bambu merupakan sumber berharga bagi industri pangan di seluruh dunia. Di Jepang, kulit bambu yang sudah dihaluskan digunakan sebagai pengawet makanan alami, sementara Taiwan mengkonsumsi 80,000 ton rebung setiap tahunnya yang merupakan industri senilai $50 juta.

Sebuah Bagian Tidak Terpisahkan dalam Budaya dan Seni
Di seluruh Asia, bambu telah menjadi bagian tidak terpisahkan bagi upaya keagamaan, musik, dan seni selama berabad-abad. Bambu dapat ditemukan di kertas, sikat, dan sebagai inspirasi untuk puisi dan lukisan.

Material Bangunan yang Kuat
Kekuatan tarikan bambu adalah 28,000 pon per inci persegi dibandingkan 23,000 pon per inci untuk baja, menjadikan bambu sebagai salah satu material bangunan terkuat dan fleksibel.